“maaf beribu maaf. Aku tau aku suka bikin kamu kesal, aku
gak bisa jadi seseorang yang sempurna seperti yang kamu mau. Tapi setiap hari
aku berpikir bagaimana cara untuk membuatmu bahagia. Aku gak pernah ngelarang
kamu, hanya kamu yang salah mengartikan. Apa selama ini aku pernah protes saat
nunggu kamu ? aku ikhlas. Tapi sekarang aku udah ngerti ternyata aku hanya
ditakdirkan untuk selalu salah :)
maaaf sayang…”.
Aku tak pantas lagi untuk menjadi alasanmu .
Pergilah...
Pergilah...
Tak perlu lagi kau simpan namaku dihatimu .
Tak perlu lagi kau sembunyikan kesalahanmu untuk menjadi
sempurna dihadapanku .
Tak perlu lagi aku dan tak perlu lagi .
Rasa ini semu, terlalu semu buatku .
Aku bertahan dan kini aku menyerah .